Kim_zea bash


Islam And Christianity

on 12 Mei 2011

BAB I
PENDAHLUAN
Umat Kristen sekarang ini berjumlah lebih dari satu milyar orang, sebagian besar tinggal di Eropa, Australia, dan Amerika. Dengan demikian, Kristen menjadi agama terbesar di dunia dewasa ini. Akan tetapi, agama ini dengan kuat disaingi oleh Islam, yang memikat pengikut-pengikut baru setiap harinya, diseluruh penjuru dunia.
Sebagian dari kepercayan penting dalam agama Kristen adalah ketuhanan Yesus Trinitas (Tuhan adalah satu dalam tiga atau tiga dalam satu), bahwa Yesus adalah anak-Nya yang tunggal, dosa asal, penyaliban Yesus, dan keselamatan melalui penyaliban.
Yang sangat memprihatinkan bahwa kebanyakan umat Kristini sendiri tidak memeriksa kepercayaan-kepercayan mereka. Mereka haya mewarisi dari orang tua dan kakek mereka tanpa penyelidikan apapun. Bahkan kalau pun ada, mereka berusaha untuk memperkuat pendapat mereka tersebut dengan cara apapun. Meskipun Yesus diutus hanya untuk orang-orang Israel, misalnya, kebanyakan umat Kristen bukan dari orang-orang Israel, tidak menaruh perhatian terhadap fakta yang ditekankan oleh yesus sendiri didalam kitab suci mereka.
Walaupun injil-injil yang ada sekarang ini berbeda satu sama lain mengenai hal-hal penting, injil-injil itu sendiri masih mempunyai cukup bukti untuk menyangkal kepercayan-kepercayan dasar umat Kristen seperti saat ini. Yang lebih mengejutkan, bahwa ada ratusan teks dalam alkitab yang membantah kepercayaan-kepercayan umat kristiani sendiri, yang sebagian besar diciptakan oaleh para kaisar dan orang-orang gereja, bertentangan dangan apa yang dikatakan dan dilakukan oleh Yesus sendiri. Karena memang Yesus tidak pernah mengatakan bahwa dirinya adalah tuhan atau mengatakan bahwa dirinya utusan untuk umat manusia didunia.




















BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Maryam
Didalam Al Qur’an nama Maryam sudah tidak asing lagi bagi kita, sebab nama Maryam terdapat pada Surat Al-Imran, Surat Al-Anbiya, Surat Al-Maidah, dan masih banyak lagi surat-surat Al Qur'an yang mencantumkan nama Maryam didalamnya. Bahkan nama Maryam yang kita kenal menjadi salah satu nama surat didalam Al Qur'an.
Maryam dari keluarga Imran dan dibesarkan oleh imam Israel yaitu Nabi Zakariya. Tatkala Maryam telah dewasa, Allah menganugrahkan kepadanya sifat-sifat yang mulia. Dalam Al Qur'an diterangkan bagaimana Maryam tumbuh dan berkembang dalam perlindungan dan perawatan-Nya yang cermat,
" Maka tuhan menerimanya (sebagai nazar) dengan enerimaan yang baik dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik....."(Ali imran : 37)
Zakariya menjadi pelindung Maryam selama Maryam berada bersamanya, Ia menyadari bahwa Maryam telah dianugrahi sifat-sifat yang luar biasa. Terlebih Allah memberikannya banyak kenikmatan 'tanpa perhitungan',
"...Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan disisinya. Zakariya berkata, "Hai Maryam, dari mana engkau memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab, "Makanan ini dari sisi Allah". Sesungguhnya, Allah mamberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki Nya tanpa hIsab." (Ali Imran : 37)
Setelah sekian lama hidup ditengah-tengah masyarakat bersama Nabi Zakariya, Maryam menarik diri dari kehidupan bermasyarakat dan menghabiskan waktu hidupnya dibagian timur. Tidak berapa waktu berselang, malaikat jibril menampakan diri di hadapan Maryam atas perintah Allah. Maryam yang merupakan wanita mulia dan selalu menjaga kehormatannya di hadapan Allah dan sesamanya, benar-benar tertegun seseorang yang masing asing baginya. Malaikat Jibril menerangkan siapa dirinya, dan memberikan kabar gembira tentang seorang anak laki-laki. Yang mana Maryam sendiri masih bingung, bagaimana mungkin ia yang seorang diri dapat mempunyai seorang putra, padahal tidak seorang laki-laki pun yang menyentuhnya.
Allah berfirman "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah ada seorang manusia pun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!” Jibril berkata, "Demikianlah, Tuhanmu berfirman, ‘hal itu adalah mudah bagi-Ku, dan agar dapat kami menjadikan suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan. Maka Maryam memandangnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ketempat yang jauh."(Maryam : 20-22)
Ketika masa melahirkan telah tiba, Maryam melahirkan bayi seorang diri tanpa bantuan dari orang yang berpenggalaman dalam hal medis. Meskipun demikian, Maryam melakukannya tanpa kesulitan seperti yang dialami oleh wanita-wanita lainya, dan dIsaat sulit seperti itu, Allah memberinya ilham dan instruksi pada tiap-tiap tahapnya.

II.2 Ajaran Yesus.
Setelah Isa lahir, dan Maryam pulang ketempat tinggalnya, ia mendapat cemoohan dan hinaan dari orang-orang sekitarnya.mereka tidak memperkenankan Maryam dan bayinya tinggal dan hidup ditengah-tengah mereka, anggapan mereka bahwa Maryam telah melakukan tindakan yang tidak senonoh dan tidak terpuji. Namun sebagai tanda bukti bahwa apa yang mereka katakan itu salah, Allah yang maha kuasa, memberikan sebuah bukti dengan berbicaranya Yesus yang kala itu masih dalam buaian,
“Maka Maryam menunjuk kepada anaknya. mereka berkata, ‘bagaimana kami akan berbicara dengan seorang anak kecil yang masih dalam ayunan?’ Berkata Isa , “Sesungguhnya, aku ini hamba Allah, Dia memberiku Alkitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati dimana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; berbakti kepada ibuku, dan iIa tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal, dan pada hari aku di bangkitkan hidup kembali.” (Maryam : 29-33)
Maka setelah kejadian itu, jelaslah bahwa Yesus dan Maryam merupakan hamba Allah yang taat dan Yesus sebagai pembawa ajaran bagi umatnya, kala dia dewasa. Yang mana ajaran tersebut sebagai penerus ajaran rasul-rasul sebelumnya, yaitu meng-Esakan Tuhan, dan menggenapi hukum-hukum Taurat.
Akan tetapi seiring waktu berjalan, setelah beberapa abad pengangkatan Yesus keharibaan Allah SWT, muncul seseorang yang menyelewengkan ajaran Yesus jauh dari yang sebenarnya, dia adalah St. Paulus. Sebagian ulama-ulama Islam mengatakan bahwa agama Nasrani saat ini lebih tepat dengan sebutan Paulinisme (agama Paulus). Peran Paulus dalam hal ini sangatlah besar, dilihat dari isi kandungan kitab-kitab suci mereka (perjanjian baru). Disana ada lebih dari empat belas surat Paulus, sehingga empat-perlima dari isi kitab suci (perjanjian baru) mereka adalah ajaran Paulus, sehingga jauh dari kebenaran dan sifat-sifat langit, yang merupakan pemberian Allah.

II.3 Sang Juru Selamat
Hampir semua hal yang terkait dengan Yesus, oleh umat Nasrani dikaitkan dengan pengertian Al Masih, yang mana sering kita dengar orang-orang Kristen menyebutkan nama “Isa Al Masih”. Bila dilihat secara ta’aqulan, Al Masih yang membawa maksud penyelamat yang mensucikan dosa dan senantiasa dilindungi ini ada kaitannya dengan kepercayaan umat Kristen yang selama ini menganggap Yesus sebagai “Mesiah” (penyelamat), Tuhan Anak, dan Savior (penyelamat yang mengorbankan diri di tiang salib).
Bagaimanapun, setelah kita pelajari hal-hal mengenai Yesus, Mesiah yang dimaksudkan sebagai penyelamat ini tidak hanya merujuk kepada Yesus saja, bahkan semua Nabi-Nabi dari Bani Israil dianggap sebagai Mesiah, bagitu juga Nabi-Nabi yang terdahulu membawa arti Mesiah yaitu penyelamat / penolong yang senantiasa dilindungi. Apalagi dalam Taurat dan Bibel Barnabas menyebutkan bahwa Mesiah terakhir yang diutus Allah adalah Muhammad SAW.
Dan juga pengetahuan tentang hal-hal ghaib dan peristiwa yang akan terjadi dimasa yang akan datang merupakan sesuatu yang hanya diketahui oleh Allah. Akan tetapi, mereka yang mengharapkan masa yang diberkati ini dan orang-orang yang dimasa itu haruslah menjalankan kewajiban-kewajiban yang penting. Seperti halnya Yesus akan melindungi dan membimbing seluruh umatnya yang beriman, seluruh umatnya yang beriman itupun harus sepenuh hati mendukung dan menolongnya dalam pelayanan yang ditujukan hanya untuk Allah. Dengan kata lain, dimasa kini, selama kedatangannya yang kedua, umat beriman seharusnya tidak pernah menyebabkan dia memohon kembali,
“Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?” (Ali Imron: 52)
Maka dengan keterangan-keterangan diatas jelas sudah orang-orang gereja telah mempengaruhi mereka untuk mengklain ketuhanan Yesus, menjadikannya sebagai Anak Tuhan, penyelamatan melalui penyaliban, dan kenyakinan kepada Trinitas. Daripada mengikuti Injil, mereka menjadikan Injil mengikuti mereka.
Injil yang diwahyukan kepada Yesus telah tiada dan apa yang tersisa sekarang hanyalah Injil-Injil yang memperlihatkan ratusan kasus-kasus kontradiksi dan pertentangan baik dalam hal-hal dasar maupun detail-detailnya. Selanjutnya, setelah Yesus wafat, datanglah orang-orang seperti Petrus dan Paulus, yang merubah dan menghapus sebagian ajaran-ajaran Yesus.



II.4 Anggapan Bahwa Yesus Telah Meninggal DIsalib.
Ketika pemerintahan dikuasai oleh orang-orang Romawi, Yesus dan murid-muridnya menjadi incaran mereka, karena dianggap telah mengacaukan ajaran agama Yahudi. Maka berkat bantuan salah seorang muridnya yang berkhianat padanya, tempat di mana Yesus bersembunyi dapat di temukan. Ketika rencana penangkapan terhadap Yesus dilaksanakan, ternyata Allah berkehendak lain, dengan digantinya wajah salah satu murid Yesus menyerupai wajahnya. Sebagai mana tercantum didalam Al Qur’an,
“Dan kerena ucapan mereka, ”Sesungguhnya, kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah,” padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya, orang-orang yang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-keraguan tentang yang dibunuh itu. mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu’ kecuali mengikuti perasangka belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Ali Imran 157:158 )
Fakta yang disampaikan dalam Al Qur’an kepada kita adalah jelas. Usaha-usaha bangsa Romawi, yang diprovokasi oleh orang-orang Yahudi untuk membunuh Yesus, terbukti tidak berhasil. Kutipan ayat diatas menerangkan peristiwa yang sebenarnya terjadi, bahwa Yesus tidak dibunuh atau disalib, tetapi diangkat oleh Allah keharibaan-Nya.
Lalu siapa yang mereka bunuh? Satu-satunya penjelasan untuk pertanyaan semacam itu adalah bahwa orang yang mereka tangkap dan mereka bunuh tersebut bukan Yesus melainkan muridnya yang berkhianat padanya yaitu Yudas Iskariot, yang rupanya memang mirip dengan Yesus atau memang dibuat mirip dengannya oleh Allah yang maha kuasa.
Hal diatas menekankan bahwa Yesus tidak dibunuh atau disalib, apa pun metode yang digunakan untuk menguatkan tujuan tersebut. Keadilan dan kasih Allah muncul pada saat Yesus diselamatkan melalui kekuasaan Allah, dan Yudas lah yang berada diatas kayu salib seperti yang disebut-sebut dalam keyakinan mereka.

II.5 Yesus Akan Kambali
Dari apa yang sejauh ini diterangkan, jelas bahwa Yesus meninggal ditiang salib, tetapi telah diangkat keharibaan Allah. Meskipun demikian, ada satu poin lagi yang ditegaskan oleh Allah didalam Al Qur’an: Yesus akan kembali ke bumi,
“(ingatlah) ketika Allah berfirman, ”Hai Isa, sesungguhnya Aku akan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dan menjadikan orang-orang yang memgikuti kamu atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada-Ku lah kembalimu, lalu Aku memutuskan diantaramu, hal-hal yang kamu selalu berselisih padanya.” (Ali Imran:55) dan di ayat yang lain, juga diterangkan tentang pernyataan bahwa Yesus akan kembali,
“Tidak seorang pun dari ahli kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematuiannya. Dan dihari kiamat nanti, Isa itu akan mejadi saksi atas diri mereka.” (An NIsaa : 159)
Sebagai konsekuensi dari ungkapan sebelum dia wafat adalah suatu rujukan kepada Yesus (Isa Al Masih). Para ahli kitab akan melihatnya, menaatinya selama di hidup. Sementara itu, Yesus memberikan kesaksian atas mereka pada hari kiamat.
Dan sebagaimana diketahui, ayat-ayat tentang kembalinya Yesus ke muka bumi sangat jelas. Bahkan kembalinya Yesus sendiri ke muka bumi merupakan tanda hari kimat;
“Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu, janganlah kamu ragu-ragu tentang hari kiamat itu dan ikutilah Aku (Allah), inilah jalan yang lurus.” (Az-Zukhruf: 61)
Tidak ada pengetahuan-pengetahuan yang sama dibuat untuk nabi-nabi yang lain yang ada dalam Al Qur’an dan tidak ada pula pengetahuan yang lain, termasuk konotasi yang mengisyaratkan kembalinya mereka ke muka bumi ini. Semua pengetahuan ini digunakan hanya untuk Yesus, tidak untuk Nabi Muhammad SAW dan tidak pula untuk rasul-rasul terdahulu.












BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Setelah mengetahui penjelasan diatas, telah cukup membuktikan bahwa Yesus tidak wafat disalib, begitu halnya dengan kepercayaan umat kristiani tentang trinitas dan penyaliban Yesus tidak benar, akan tetapi semuanya telah dijelaskan didalam Al Qur'an, tergantung kita sendiri mau megkaji dan mengulas hal ini agar lebih jelas lagi atau tidak!

III.2 Saran
Dengan adanya makalah ini saya mengharapkan agar semua umat Muslim terutama para mualaf selalu berhati-hati dengan tipu daya yang dibuat oleh orang-orang yang tidak suka terhadap agama kita. Dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, dan kita berada dalam lindungan Allah SWT.

III.3 Penutup
Maka satu-satunya jalan keselamatan dan kedamaian yang sesungguhnya adalah dengan segenap dokterin, akhlak, ibadah, dan ada hukum-hukum yang mengatur kehidupan umat manusia. Kedamaian tidak dapat dicapai kecuali melalui ajaran-ajaran yang jelas dalam Islam, keseimbangan ibadah dalam Islam, akhlak mulia dan hukum-hukum istimewa dalam Islam.
Semoga kita termasuk orang-orang yang mendapatkan perlindungan Allah SWT dari segala macam godaan dan cobaan. Amin.




DAFTAR PUSTAKA

Al Khuli, Muhammad Ali, Dr. Kebenaran Hakiki Ajaran Yesus.Jakarta; Pustaka Da’i. 2004.
Yahya, Harun. Yesus Akan Kembali.
Jakarta; Robbani Press.
Bakri, Hasbullah, Drs. Nabi Isa Dalam Alqu’an dan Nabi Muhammad Dalam Bibel. Jakarta; widjaya djakarta, cetakan ketiga,1968
Moh, Khodijah binti. JURNAL USHULUDDIN: Isa Al Masih Putera Maryam Dalam Suata Ta’akulan. Kuala Lumpur, University Malaya, Mega Camm United.
Amstrong, Karen. JERUSSALEM : Satu Kota Tiga Iman. Surabaya; Risalah Gusti, 2004.

0 comments:

Posting Komentar